Musi Rawas, Muratarabicara.com-Yayasan Bhakti Bela Negara (YBBN) melaunching dua dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Megang Sakti I, Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas.
Dapur SPPG yang di launching yakni dapur Idola dan Fadila Megang Sakti I, Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas.
Launching dua dapur tersebut berlangsung di kawasan Dapur Idola dan Dapur Padila di Jalan Tri Tunggal, Kelurahan Pasar Megang Sakti, Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas, Jumat (22/8/2025).
Launching Perdana dua dapur tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua YBBN Pusat, didampingi Ketua YBBN MLM, owner Dapur Idola dan Dapur Padila, Anton beserta istri dan tamu-tamu yang hadir, serta tampak menarik setiap tamu di hibur juga dengan mini musik idola entertainment.
Tampak hadir dalam Launching Ketua Garuda Bhakti Bela Negara Pusat Suparwo, Ketua Yayasan Bela Negara cabang Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Muratara (MLM) Dori dan anggotanya, Owner Dapur Idola dan Padila, Anton, Pihak Perwakilan Dinkes Kabupaten Musi Rawas, Kepala Sekolah SD dan SMP dan SMA Megang Sakti, Perbankan, Perwakilan Kecamatan Megang Sakti, Kapolsek Megang Sakti, Danramil dan toko masyarakat.
Pendamping Dapur Idola dan Padila, Mutia Parida mengatakan bahwa dapur idola dan Dapur Padila satu owner yakni Anton.
Dan untuk Kecamatan Megang Sakti ada tiga dapur dan satu dapurnya ada di Desa Jajaran, dan itu masih kurang satu dapur lagi yakni di Desa Muara Megang.
“Karena satu dapur ini untuk mengkaper tiga ribu sampai empat ribu siswa dan dua dapur ini menyerap enam ribu lebih ” ucapnya.
Ia mengucapkan terima kasih dengan adanya kegiatan SPPG oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Kita menyambut baik, selain bisa membantu pemerintah dalam pemenuhan gizi anak-anak baik TK/Paud, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK baik negeri maupun swasta yang ada di Kecamatan Megang Sakti.
Kegiatan ini juga menyerap tenaga kerja untuk dapur ini sudah menyerap 100 karyawan dan itu ditambah dari karyawan Pemerintah ada dua yakni ahli gizi dan ahli akuntan.
“Dua dapur ini sudah menyerap 100 tenaga kerja ditambah sekuriti,”jelasnya.
Selain itu juga para pedagang sayuran dan daging baik ayam, ikan dan daging sapi sangat gembira karena kita pesan langsung kepada pedagang yang ada di pasar Megang Sakti.
“Untuk diketahui mulai memasak sayur dimulai pukul 00.00 WIB dan pukul tiga mulai pengepakan dan pengantaran mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB”. Tambah.
Sementara itu Ketua Garuda Bhakti Bela Negara Pusat Suparwo, mengatakan dapur idola dan Dapur Padila dalam SPPG ini merupakan Launching perdana di Sumatera Selatan (Sumsel).
Ditanya masalah standar gizi? Suparwo menjelaskan untuk menu makanan sendiri ada standarisasi gizi tersendiri. Karena dalam setiap dapur ada tim ahli gizi dan Badan Gizi Nasional (BGN). Jadi ada tiga orang dikirim pemerintah dalam satu dapur yakni satu BGN, Ahli gizi dan Akuntan.
“Ketiganya bertugas sebagai kepala dapur yakni BGN yang pungsinya yang menggerakkan dapur ini untuk bergerak. Untuk ahli gizi fungsinya untuk melihat gizi, nutrisi dan kualitasnya kemudian Akuntan fungsinya untuk mengatur keuangan karena ini ada anggaran dari Pemerintah agar tidak ada penyelewengan.” Ungkapnya.
Masih katanya, karena ketiganya ini untuk memastikan bahwa program pemerintah itu berjalan dan tidak terjadi penyelewengan. Jadi untuk menu dan kualitas sudah ada standarisasi oleh pemerintah
“Kami menghimbau bahwa setiap dapur harus memiliki SOP, yakni dengan membuat Dami setiap hari produksi gizi yang dikeluarkan dengan Dami itu disimpan dan akan menjadi sampel,”jelasnya.
Pungsi Dami kata Suparwo, kalau seandainya adanya komplain dan penerima manfaat dan kita akan mengeceknya disana.
Ditempat yang sama Ketua Yayasan Bhakti Bela Negara Cabang MLM Dori mengatakan untuk SPPG MLM sendiri yang siap Launching ada tujuh dapur, sedangkan untuk Musi Rawas baru ada lima dapur Yakni Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Tuah Negeri dan tiga di Kecamatan Megang Sakti. Sedangkan Lubuk Linggau baru ada dua dapur dan ini bakal nambah lagi.
“Karena kita akan berusaha mensukseskan astacita bapak Presiden Prabowo yang saat ini kita masih melakukan pengembangan di Kota Lubuk Linggau dan akan konsolidasi ke Muratara, Pagar Alam dan Oku,” Ungkapnya.
Untuk pemenuhan makan setiap hari jam sekolah, untuk menu dan nutrisi sudah diatur oleh ahli gini di setiap dapur.
Ditambahkannya dengan keberadaan dapur ini kita kita akan berdayakan warga sekitar dapur kita, untuk terkendala jalan yang sempit dan radius yang jauh kita akan carikan solusinya. Karena jarak satu dapur sendiri hanya 6 kilometer.
“Karena kita beri kuota satu dapur itu bisa tiga ribu sampai empat ribu dan tidak boleh lebih dari itu,”pungkasnya. (**)
Komentar