Disaksikan  Kapolres Muratara Perseteruan Dua Caleg Nasdem Berakhir Damai

 

Muratara, Muratarabicara.com-Perseteruan dua calon legislatif (Caleg) yakni Masturo dengan Taufik Haris terkait saksi berakhir dengan damai. Perdamaian keduanya disaksikan langsung Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, S.ik.MH difasilitasi oleh Ketua DPD Nasdem Muratara, Firza H Lakoni, Kamis (22/2/2024).

Kedua caleg tersebut sepakat menunjuk saksi dari internal Nasdem yang netral.

Sementara sebelumnya baik Masturo maupun Taufik Haris menginginkan saksi saat rapat pleno utusan dari mereka berdua.

 

Bahkan kedua Caleg yang berseteru mendapat jaminan dari Ketua DPD Nasdem Muratara kalau suara yang mereka peroleh tidak akan hilang saat pleno hingga selesai.

Sementara itu Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani l, S.ik. MH di hadapan dua massa Caleg yang berseteru mengajak dan menghimbau   tidak memperpanjang masalah yang terjadi.

“Jangan ribut-ribut lagi, sambil ngopi gini kan enak,” kata AKBP Koko Arianto  Wardani mencairkan suasana.

AKBP Koko Arianto Wardani mengulas, akibat kejadian aksi blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Muratara dianggap negatif orang luar.

Banyak yang bilang kata Kapolres, lebih seru kejadian di Muratara dari pada Pemilu 2024.

“Gara-gara kejadian kemarin, orang banyak bilang alangke serunya Muratara daripada Pemilu-nyo. Malu ndak kalau begitu,” kata AKBP Koko Arianto Wardani di hadapan massa.

Kapolres Muratara  membandingkan, daerah lain yang katanya rawan, pasca pelaksanaan Pemilu 2024 tetapi damai.

Untuk itu dia  menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Muratara supaya  membuat perubahan dengan cara tidak melakukan tindakan yang merugikan banyak orang. Seperti halnya melakukan aksi blokir Jalinsum Muratara.

“Kapan kito nak maju kalau begini-begini terus. Kalau sesuatu itu bisa dibicarakan, ya mending dibicarakan,” imbuh AKBP Koko Arianto Wardani.

Dikatakan AKBP Koko Arianto Wardani, semua masyarakat Muratara masih satu keluarga. Jika melakukan hal-hal tidak dibenarkan, tentunya semua masyarakat Muratara yang dirugikan. (**)

Komentar