Heboh.. Di Medsos Enam Siswa Disalah Satu SD Negeri Di Sukakarya Diduga Keracunan MBG

Musirawas, Peristiwa184 Dilihat

 

Musi Rawas, Muratarabicara.com-Heboh…beredar di media sosial (Medsos), ada enam siswa disalah satu SD Negeri diwilayah Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas dilarikan ke Puskesmas Sukakarya.

Enam siswa ini dilarikan ke Puskesmas Sukakarya untuk mendapatkan pertolongan medis, karena patut diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG), Kamis (19/9/2025).

Menurut salah satu sumber didapat dilapangan menyebutkan enam siswa SD Negeri yang mengalami keracunan tersebut usai mendapatkan pertolongan medis sudah diperbolehkan pulang, Kamis (25/9/2025).

“Memang benar ada enam siswa yang diduga keracunan MBG. Namun tidak diketahui, kondisi selanjutnya,”kata sumber tadi.

Namun yang pasti katanya hasil laboratoriumnya sudah keluar. Tapi belum diumumkan kepada masyarakat.

” Ya hasil laboratoriumnya sudah keluar tapi belum diumumkan. Jadi tidak diketahui secara pasti apakah keracunan atau ada penyebab lain,”ucap sumber tadi.

Semetara itu anggota DPRD Musi Rawas, Zulkipli Lubis, membenarkan ada enam anak dirawat di Puskesmas Ciptodadi, Kecamatan Sukakarya. Tapi dia tidak berani memastikan apakah disebabkan oleh program MBG atau faktor lain. Karena anak-anak tersebut sudah empat hari dirawat.

“Benar ada enam anak di rawat. Tapi saya tidak berani mengatakan penyebabnya, apakah dari program MBG atau faktor lain. Karena anak-anak ini sudah empat hari dirawat,”ujarnya saat dihubjmungi awak media melalui selulernya, Jumat (26/9/2025).

Sedangkan Camat Sukakarya, Jhoni Rosalek, mengakui memang ada enam anak-anak di rawat Puskesmas mengeluhkan mual dan muntah-muntah. Namun penyebabnya belum diketahui apakah dari MBG atau faktor lain.

“Kamis (25/9/2025) kami cek untuk klarifikasi ke puskesmas memang ada enam anak-anak dirawat dengan gejala mual dan muntah. Namun tidak diketahui penyebabnya apakah akibat MBG atau faktor lain,”kata Camat Sukakarya, Jhoni Rosalek saat dihubungi melalui phone selulernya, Jumat (26/9/2025).

Namun demikian, Kamis (25/9/2025) anak-anak tersebut sudah pulang. Diakuinya yang dirawat ada 9 orang. Namun karena bangsal tidak muat. Ada kemungkinan sisanya berobat ketempat lain.

“Karena bangsal tidak muat, sisanya berobat tempat lain. Karena bangsal tidak muat,”jelasnya.

Masih katanya sampai saat ini belum bisa memastikan penyebabnya. Sebab yang bisa mengetahui penyebabnya hasil laboratorium.
Apalagi kejadian setelah makan, Kamis (18/9/2025), kemudian besoknya, Jumat (19/9/2025) baru masuk ke puskesmas.

“Belum bisa memastikan. Kejadian setelah makan, besoknyo. Mungkin banyak yang lain. Kejadian, Kamis (18/9/2025), besok, Juma ( 19/9/2025) masuk,”jelasnya.

Ditanya apakah sudah ada hasil labnya? Jhonj mengatakan kalau puskesmas tidak ada lab. Kita cek tempat lain apa hasilnya. Mereka tidak bisa mengetahui, karena cuma mengobati saja.

Sementara itu salah satu dari orang tua korban yakni Anggi mengatakan ada sekitar 20 orang siswa yang mendatangi puskesmas pada saat bersamaan mengeluh dengan gejala yang sama yakni perut sakit dan muntah-muntah.

“Rata-rata pasien yang datang sebagian besar adalah pelajar tingkat SD termasuk anaknya sendiri. Anaknya mengaku keracunan tersebut diduga dari MBG di sekolahnya,”kata anggi kepada awak media.

Dijelaskan anggi anaknya pulang sekolah mengalami sakit perut dan muntah-muntah, rasa mual tersebut semakin parah sehingga harus dibawa ke Puskesmas untik menjalani perawatan.

Dikatakan anggi yang beredar di media sosial, kejadian berawal dadi anaknya pulang sekolah, seusai makan makanan bergizi gratia. Lalu pulang kerumah dan mengeluh kalau perutnya sakit.
Setelah beberapa lama anaknya muntah-muntah, karena muntah, dia membawa anaknya berobat di bidan yang ada di Desa Ciptodadi, Kecamatan Sukakarya.

Namun sampai keesokan harinya, anaknya tak kunjung membaik. Bahkan salah satu tangan anaknya tidak bisa di gerakan. Takut anaknya semakin parah, dia membawa anaknya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. (**)

Komentar