Muratara, Muratarabicara.com-Warga Desa Suka Menang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mendahulukan pembangunan jembatan gantung. Karena jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk transportasi penyeberangan, terkhusus untuk siswa-siswi yang akan bersekolah.
Pantauan di lapangan, Kamis (2/5/2024) sejak jembatan permanen yang membentang sungai Rupit putus pasca diterjang banjir bandang. Masyarakat yang akan menyeberang, terkhusus anak-anak sekolah terpaksa memakai jasa perahu yang disiapkan oleh Dandim 0406 MLM. Anggota TNI terus menerus menyeberangkan siswa yang baru pulang dari sekolah. Sementara itu untuk masyarakat memakai jasa perahu penyeberangan dengan biaya yang lumayan.
Kepala Desa (Kades) Suka Menang, Alfatah, mengakui bahwa masyarakat menginginkan jembatan gantung dibangun dahulu. “Sembari menunggu jembatan belly, masyarakat menginginkan supaya jembatan gantung dibangun duluan. Lebih cepat, lebih bagus,”kata Alfatah kepada awak media, Kamis (2/5/2024).
Dikatakannya kalau jembatan gantung tersebut secepatnya dibangun, dampaknya banyak masyarakat merasa terbantu. Karena di seberang masih ada desa Muara Tiku dan Tanjung Agung serta dua dusun lainnya.
“Masyarakat di dua desa dan dusun tersebut saat ini kalau mau menyeberang menggunakan jasa perahu ketek,”tegasnya.
Artinya kalau jembatan gantung tersebut dibangun perekonomian akan berjalan dengan normal dan anak-anak sekolah bisa sekolah seperti biasanya.
“Jika jembatan gantung dibangun, paling tidak mengurangi beban yang menyeberang memakai perahu ketek,”jelasnya.
Mengapa kita menginginkan supaya jembatan gantung secepatnya dibangun? Alfatah mengatakan seperti dijelaskan diatas tadi sebelum jembatan belly dibangun, kita atas nama masyarakat meminta jembatan gantung dibangun terlebih dahulu. Kita takutkan orang tua yang anaknya sekolah, melihat kondisi saat ini jembatan tidak ada untuk anaknya sekolah. Para orang tua akan menghasut anaknya untuk tidak sekolah. Ini yang sangat ditakutkan.
“Kita takut dengan tidak adanya sarana penyeberangan orang tua merubah minset anaknnya untuk tidak sekolah. Apalagi pasca tidak ada jembatan harga kebutuhan pokok di seberang semakin melambung tinggi,”pungkasnya. (**)
Komentar