Muratara, Muratarabicara.com-Memasuki hari ke 14 Kecamatan Rawas Ilir masih di Kepung banjir. Tercatat ada 8 dari 9 desa yang masih terendam banjir masing-masing Desa Pauh, Pauh I, Baru Kucing, Belani, Tanjung Raja, Beringin Makmur I, Kelurahan Bingin Teluk dan Desa Mandi Angin.
Ketinggian air di 8 desa tersebut berbeda-beda, untuk di Desa Pauh dan Pauh I ketinggian air diperkirakan satu meter lebih. sedada orang dewasa.
Dampak dari banjir ini banyak masyarakat yang tidak bisa menjalankan aktifitas sehari-hari. Tidak itu saja jalan poros dari Kecamatan Karang Dapo menuju Kecamatan Rawas Ilir tetap lumpuh. Artinya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. Kalaupun mau menggunakan roda empat, seperti angkutan pedesaan harus memutar melalui jalan Kecamatan Nibung.
Pantauan di media sosial FB masyarakat yang pemukimannya terendam banjir harus memakai perahu untuk menjalankan aktifitas sehari-hari. Seperti pergi ke kebun, menyadap karet dan membawa hasil bumi.
Salah satu contoh di Desa Pauh dan Pauh I disana masyarakat terpaksa memakai perahu untuk aktifitas sehari-hari. Karena banjir yang melanda Kecamatan Rawas Ilir banjir terbesar dalam sejarah sejak sepuluh tahun terakhir.
Camat Rawas Ilir, Husin H Yahya, mengakui bahwa hingga saat ini Kecamatan Rawas Ilir masih terendam banjir. Setidaknya ada 8 dari sembilan desa yang masih terendam banjir.
“Banjir belum surut. Ada 8 desa yang masih terendam banjir,”jelasnya.
Tidak itu saja jalan yang menghubungkan Kecamatan Karang Dapo menuju Kecamatan Rawas Ilir masih lumpuh. Tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun dua.
“Ketinggian air diatas satu meter di pemukiman masyarakat,”pungkasnya. (**)
Komentar