DJBM Provinsi Sumatera Selatan Tinjau Dan Tangani Longsor di Jembatan Muara Beliti

Musirawas, Peristiwa116 Dilihat

 

Musi Rawas, Muratarabicara.com-Pemerintah Pusat melalui Bidang Preservasi II Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Sumatera Selatan langsung gerak cepat meninjau dan menangani tanah longsor di pangkal jembatan air beliti, Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas.

Peninjauan dan penanganan tanah longsor di pangkal jembatan air beliti, Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Rabu (17/9/2025).

“Terima kasih atas kesempatannya. Kami dari Balai PUPR Jalan Nasional Sumatera Selatan langsung melakukan langkah penanganan darurat di jembatan Muara Beliti ini, karena posisinya merupakan jalur nasional lintas Sumatera,” ujar Perwakilan DJBM Provinsi Sumatera Selatan, Afif, kepada awak media.

Dijelaskannya untuk memastikan keamanan pengguna jalan dan menjaga kelancaran lalu arus transportasi langkah-langkah dilakukan, berupa pemasangan rambu-rambu peringatan, pengaturan lalu lintas satu arah, serta penjagaan di sekitar lokasi longsor.

“Langkah sementara yang kami lakukan meliputi pemasangan kayu penahan serta karung berisi tanah untuk memperkuat area yang terdampak longsor. Ini upaya darurat agar longsoran tidak semakin melebar dan membahayakan,” jelas Afif.

Bagaimana dengan penanganan permanen? Afif menjelaskan penanganan permanen akan dilakukan setelah ada kajian teknis mendalam terkait kondisi tanah di sekitar jembatan.

Menurut Afif, tim teknis akan melakukan penyelidikan geoteknik untuk menentukan struktur perkuatan terbaik yang mampu menahan potensi longsor lanjutan.

“Penanganan permanen ini harus melalui penelitian kondisi tanah terlebih dahulu, supaya konstruksi yang dibangun benar-benar kuat. Jangan sampai setelah diperbaiki kembali mengalami kerusakan,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa percepatan penanganan longsor sangat penting karena Jembatan Muara Beliti merupakan jalur vital yang menghubungkan arus transportasi di lintas Sumatera. Bila jalur ini terganggu, otomatis akan berdampak pada distribusi logistik dan mobilitas masyarakat.

 

“Jalur ini posisinya vital. Kalau ada gangguan, maka distribusi barang dan transportasi lintas Sumatera bisa terganggu. Karena itu, kami akan berjuang semaksimal mungkin agar penanganannya bisa dilakukan secepatnya meski ada tantangan terkait efisiensi anggaran,” tutupnya.

Sementara itu kehadiran DJBM Sumatera Selatan di lapangan mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Mereka berharap agar penanganan permanen bisa segera terealisasi sehingga jembatan Muara Beliti kembali aman dan kokoh sebagai jalur strategis nasional. (**)

Komentar