Lubuklinggau, Muratarabicara.com-Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dapil Sumsel I, H Fauzi Amro menegaskan pentingnya verifikasi data UMKM sebagai fondasi dalam menyukseskan program pembiayaan yang efektif.
Dari total 13.000 UMKM di Kota Lubuklinggau, hanya 3600 pelaku usaha yang terverifikasi atau 18 persen.
“Saya proyeksikan ada sekitar 2.000 UMKM aktif yang benar-benar layak mendapatkan bantuan permodalan,”jelasnya usai mengadakan acara serap aspirasi di hotel Dewinda Kota Lubuklinggau, Senin (4/8/2025).
Serap aspirasi sendiri agendanya mengangkat isu strategis seputar inklusi keuangan bagi koperasi dan UMKM melalui penguatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sinergi lintas lembaga perbankan.
Politisi Partai Nasdem ini juga secara gamblang menyatakan dukungannya terhadap program Wali Kota Lubuklinggau, H Rachmat Hidayat, M.Ikom yang memberikan bantuan langsung sebesar Rp. 2 juta kepada 5.000 UMKM.
Menurutnya, dana tersebut bisa digunakan sebagai penyangga bunga pinjaman KUR, sehingga meringankan beban pelaku usaha kecil.
“UMKM adalah garda terdepan dalam menopang perekonomian nasional, terutama saat krisis. Maka, kita harus memperkuat UMKM dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan adil,” ujar Fauzi.
Dia menambahkan ke depan, ia mendorong adanya peraturan OJK (POJK) yang mengatur secara resmi tentang kemudahan pembiayaan UMKM, terutama di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Saya bertekad untuk menjadikan Kota Lubuklinggau sebagai road map atau model pengembangan UMKM terbaik di Sumatera Selatan,”tegasnya.
Karena kota ini memiliki potensi besar karena populasi yang padat, kebutuhan pasar yang tinggi, serta akses permodalan yang semakin terbuka.
“Tradisi di Sumsel memang sering dibilang ‘minjam galak, balek susah’, tapi ini bisa kita ubah dengan pendekatan yang sistematis, terintegrasi, dan terpercaya. Sosialisasi ini kita lakukan bersama OJK dan Bank Sumsel Babel supaya kita satu frekuensi dalam membangun masa depan UMKM,” tutupnya optimis.
Hadir pada kegiatan para pelaku usaha, pimpinan bank Himbara, pimpinan koperasi, dan sejumlah perwakilan dari jajaran Pemkot Lubuk Linggau. (**)
Komentar