Lubuklinggau, Muratarabicara.com-Bakal Calon (Bacalon) Walikota Lubuklinggau, H Rachmad Hidayat (Yoppi Karim) langsung merespon keluhan dari puluhan Petugas Penghubung Urusan Keagamaan Kota (P2UKK) Lubuklinggau.
Menurut Yoppy Karim permasalahan P2UKK dibubarkan, motor ditarik, insentif tidak ditambah sudah didiskusikan pada pertemuan 2-3 tahun lalu yang diwakili oleh ustad Syakban dan Taswin.
“Sejak itu juga, sudah tertanam di batin saya untuk membantu P2UKK Lubuklinggau. Maka dari itu, banyak program kami kedepan yang bisa mengakomodir permasalahan P2UKK,” ujar Yoppy, saat bertemu dengan P2UKK di komandoi Apri Yayan di posko pemenangan H Rachmad Hidayat (Yoppi Karim)- H Rustman Effendi, Sabtu (7/9/2024) lalu.
Ditambahkan Yoppy, program yang disusun adalah program yang diserap dari bawah, langsung masyarakat arus bawah. Baik infrastruktur, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan program lainnya.
“Sekarang kita berjuang dulu, mudah-mudahan diridhoi Allah, ada bagian saya dan om Rustam menjadi Walikota dan Wakil Walikota Lubuklinggau. Sehingga apa yang menjadi harapan kita semua dapat terealisasi,” kata Yoppy.
Dilanjutkan Yoppy, bersatunya H. Rachmat Hidayat dan Rustam Effendi di Pilkada Lubuklinggau, lantaran sama-sama telah menghibahkan diri untuk masyarakat Kota Lubuklinggau.
“Kami sama-sama memahami bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, ‘khoirunnas anfauhum linnas,” pungkasnya.
Sementara itu Apri Yayan mengadukan nasib P2UKK Lubuklinggau yang saat ini tidak diberdayakan.
“Kami dibubarkan, motor ditarik. Insentif tidak bertambah,” ujar Wakil Ketua P2UKK Lubuklinggau.
Diceritakan Afri Yayan, P2UKK awalnya bernama Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) atau dulunya disebut ‘Ketip.
Tahun 2015, peran dan fungsi P3N sudah dihapuskan berdasarkan instruksi Dirjen Binmas Islam Kemenag RI DJ.II/I.
2023, Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru (HD) berinisiatif membentuk dan melantik Forum Komunikasi Petugas Penghubung Urusan Keagamaan Desa atau Kelurahan (FK2UK-D/K).
Dari forum ini, P2UKK mendapatkan insentif dari Gubernur. Kemudian dari pembentukan itu, beberapa kota/kabupaten di Sumatera Selatan mendapatkan tambahan dari Pemkot/Pemkab.
“Hanya saja, Kota Lubuklinggau tambahan insentif kepada P2UKK tidak diadakan dan tidak diberdayakan. Meski sudah berulangkali melakukan audiensi. Kami iri dengan kabupaten tetangga, Musirawas misalnya,” papar Yayan.
Maka atas hal itu, lanjut Yayan, P2UKK Lubuklinggau meminta kepada Yoppy Karim untuk memberdayakan forum ini sebagaimana yang berlaku di kabupaten/kota lainnya.
“Kami mendoakan H. Rachmat Hidayat (Yoppy Karim) dan Pak Rustam Effendi memangkan pilkada ini dan menjadi Walikota-Wakil Walikota Lubuklinggau Periode 2025-2030,” kata Yayan yang diamini oleh anggota P2UKK lainnya. (**)
Komentar