Lubuklinggau, Muratarabicara.com -Satu dari dua pelaku pembunuhan juru parkir (Jukir), di depan Hotel We yakni Iwan Ulo (41) warga Kelurahan Taba Koji, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau diamankan jajaran Sat Reskrim Polres Lubuklinggau.
Tersangka pembunuhan terhadap Muslah Hermansyah (35) warga RT 11 Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau diamankan jajaran Sat Reskrim Polres Lubuklinggau, Senin (5/8/2024) pagi.
Pembunuhan yang menewaskan Muslah Hermansyah terjadi di depan Hotel WE, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Senin (5/8/2024) sekitar pukul 02.30 wib.
Motif pembunuhan yang menewaskan jukir tersebut dendam lama.
Korban tewas dengan kondisi mengalami luka tusuk leher, dada, punggung bagian belakang, tangan kiri dan bagian pantat sebelah kiri.
“Untuk pelaku lainnya masih kita buru, anggota masih separuh dilapangan,” kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan, “Minggu (5/8/2024).
Korban tewas setelah alami luka tusuk akibat senjata tajam (Sajam) jenis pisau pada bagian leher, dada, punggung belakang, tangan sebelah kiri dan bagian pantat sebelah kiri. Dan diduga korban tewas dengan cara dikeroyok.
“Korban diduga dikeroyok karena memang kita belum ada saksi karena ini masih keterangan dari pelaku,” ujarnya.
Menurut Kasat Reskrim, pelaku Iwan Ulo tega menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati. Hingga membuat pelaku Iwan Ulo dendam dan puncaknya terjadi tadi subuh.
‘Dugaan sementara motif dendam dan puncaknya tadi subuh,” jelasnya.
Pelaku menurut Kasat Reskrim disangkakan melanggar Pasal 340 KUHP dan Pasal 338 KUHP. Adapun ancamannya 20 tahun penjara atau seumur hidup.
Diketahui korban Muslah Hermansyah (35) yang merupakan juru parkir ditemukan tewas dibunuh dengan kondisi bersimbah darah didepan Hotel WE di Jalan Yos Sudarso pada Senin, (5/8/2024) sekitar pukul 02.30 WIB.
Korban merupakan warga Jalan Kerinci, RT 11, Kelurahan Tava Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Selain itu antara korban dengan pelaku Iwan Ulo dikenal sudah lama kenal dan keduanya sudah lama berteman.
Sementara itu pelaku Iwan Ulo mengaku sudah lama dendam dengam korban. Puncaknya terjadi subuh tadi ketika pelaku hendak meminta rokok dengan korban. Namun kata pelaku, korban tidak memberi dengan mengeluarkan kata kasar.
“Dia langsung membentak, marah-marah dan langsung mau meninju,” ungkapnya.
Kemudian setelah itu menurut pelaku, mereka terlibat pertengkaran. Lalu berlanjut dengan keduanya membubarkan diri meski masih saling emosi. Pelaku Iwan Ulo pulang ke rumah ternyata mengambil pisau. Sedangkan korban juga mengambil pisau dan pipa besi.
“Kita ketemu lagi di lokasi,” bebernya.
Pelaku mengaku, saat tiba di lokasi korban sudah ada lebih dulu. Lalu pelaku yang baru sampai dan belum turun dari motor langsung dipukul korban pakai pipa. Hingga pelaku jatuh dan tak sadar ternyata juga alami luka tusuk pada bagian punggung belakang bagian atas.
“Saya belum turun motor dia langsung mukul pakai pipa kena di tangan sebelah kiri setelah ditangkis. Saya jatuh dari motor. Dia yang lebih dulu nusuk, dikejar sama Y, setelah itu saya ikut mengejar hingga korban jatuh, saya hanya sekali (menusuk),” terangnya.
Pelaku juga mengaku, dirinya saat mengejar korban sudah dengan posisi pisau ditangan. Termasuk pula dengan korban, pelaku Iwan Ulo mengaku melihatnya memegang pisau.
“Dia (korban jatuh) langsung sekali saya tusuk. Yang lain lukanya banyak mungkin oleh Y dari belakang sebelum korban jatuh. Sama Y saya masih ponakan,” timpalnya.
Iwan Ulo juga mengaku kalau dirinya sudah lama sakit hati dengan korban. Sebab tambah pelaku, korban seringkali berucap kasar dan sumbar atau angkuh.
“Malam itu sebelum kejadian habis minum tuak dengan Y di daerah Petanang minumnya. Usai kejadian saya tidak tahu lagi Y dimana. Saya dipanggil Iwan Ulo karena punya tato ular ditangan sebelah kanan,” ungkapnya.
Bujangan yang pernah di penjara kasus narkoba ini menambahkan, dirinya ditangkap di rumah usai pulang dari rumah sakit. “Ketika sampai di rumah sudah ada buser menangkap,” pungkasnya. (**)
Komentar