Pasca Banjir Bandang. Dua Desa Dan Dua Dusun Terancam Terisolir

* Harga Gas dan Kebutuhan Lain Melambung Tinggi

Muratara, Muratarabicara.com-Pasca banjir bandang hingga saat ini jembatan gantung yang putus belum juga dibangun. Dampaknya dua Desa yakni Desa  Tanjung Agung, Muara Tiku  dan dua dusun yakni dusun Sungai Jambu dan KNPI di seberang Desa Suka Menang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) terancam terisolir. Tidak itu saja harga kebutuhan bahan pokok di dua desa dan dusun tersebut sudah berangsur-angsur naik.
Menurut salah seorang masyarakat yang tidak disebutkan namanya  di kantor Desa Suka Menang, saat ini harga kebutuhan pokok di dua desa dan dusun tersebut sudah melambung tinggi.
“Harga gas LPG dan rokok yang terpantau saat ini di dua desa tersebut sudah melambung tinggi,”jelasnya.
Hal ini disebabkan pedagang yang mengangkut barang dagangannya menggunakan perahu ketek. Tentunya kalau memakai perahu ketek memakai biaya yang cukup lumayan.
“Mereka (pedagang) mengangkut barang dagangan memakai perahu. Perahu yang bawa barang tersebut harus dibayar. Kemudian kalau perahu karam, barang hanyut siapa yang bertanggung jawab. Mungkin ini yang menjadi penyebab barang mahal,”jelasnya.
Lain halnya kalau memakai jembatan, kemungkinan harga tidak melambung tinggi. Contoh selama ini sebelum jembatan putus harga kebutuhan pokok masih normal.
Sementara itu, Kepala Desa Suka Menang, Alfatah tidak menampik harga kebutuhan pokok di Desa Muara Tiku, Sukaraja dan dusun Sungai Jambu serta KNPI berangsur-angsur naik.
“Kita tidak bisa pungkiri di dua desa dan dusun tersebut harga kebutuhan pokok mulai naik,”ucapnya, Kamis (2/5/2024) lalu.
Tidak itu saja kedua desa dan dusun tersebut terancam terisolir. “Saya saja tinggal di seberang seharusnya sudah terisolir. Tapi karena saat banjir langsung nyeberang dan tinggal di kantor Desa sehingga tidak terisolir,”pungkasnya. (**)

Komentar