Musi Rawas, Muratarabicara.com-Suksesi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak termasuk Bupati Mura sudah mulai memanas. Bahkan siapa-siapa yang bakal maju untuk meramaikan bursa calon Bupati Mura sudah mulai bermunculan. Munculnya bakal calon Bupati tersebut terselip isu putra daerah.
Berbagai penolakan bukan putra daerah yang mencalonkan diri sebagai calon Bupati Mura mulai bermunculan. Artinya ke depan yang bisa memimpin Kabupaten Mura benar-benar harus putra daerah.
Koordinator LSM Peko, Andy Lala, mengatakan ada baiknya yang memimpin Kabupaten Mura ke depan adalah putra daerah.
“Saya menginginkan ke depan yang memimpin Mura benar-benar asli putra daerah,”ucapnya, kepada Muratarabicara.com, Jumat (14/3/2014).
Kenapa kita menginginkan putra daerah, karena putra daerah lebih mengetahui kondisi daerah-daerah yang akan dipimpinnya, apabila terpilih nanti. Sebaliknya yang non putra daerah tidak mengetahui kondisi daerah seutuhnya.
Andy menegaskan penolakan bukan putra daerah ini sangat beralasan mengingat masyarakat menginginkan putra daerah yang lebih berperan membangun daerahnya sendiri.
“Saya dan masyarakat berkeinginan putra daerah yang nantinya membangun Mura ke depan,”jelasnya.
Untuk itu ke depan kita berharap putra daerah lebih dominan mencalonkan diri menjadi kepala daerah dalam pilkada Mura yang akan di gelar November 2024 mendatang.
Sementara itu, Ketua Team Koalisi Trisula, MLM Hamdan KSP mengatakan sangat setuju kalau yang memimpin Mura ke depan adalah putra daerah.
“Preseden buruk kalau yang memimpin Mura ke depan bukan putra daerah. Dan harus yang mengerti isi daerah tersebut,”jelasnya.
Dia menegaskan siap berkolaborasi melakukan aksi demonstrasi menolak apabila ada yang mencalonkan diri menjadi Bupati Mura bukan putra daerah.
“Kami siap berkolaborasi melakukan aksi demo menyampaikan aspirasi menolak orang asing yang bukan putra daerah,”tegasnya.
Penolakan ini sangat beralasan mengingat masih banyak putra daerah yang mempunyai kapasitas, kapabilitas untuk memimpin Mura ke depan. (**)
Komentar