Pelaku yang Bunuh Karyawan PT Qiswa Jaya Abadi Lubuklinggau Ditangkap. Motifnya Sepele

 

Lubuk Linggau, Muratarabicara.com-Ternyata motif pembunuhan hanya dipicu masalah sepele yakni debu. Diduga gara-gara pembersihan debu, Bayu Anggara (korban) menantang pelaku Hendra. perseteruan itu menyebabkan Bayu Anggara tewas dengan luka tusuk.

Pembunuhan itu membuat pelaku ditangkap Tim Macan Sat Reskrim Polres Lubuklinggau, seperti diungkapkan dalam press release, Selasa (20/8/2024).

“Pelaku mengakui, saya itu mau bersihkan sampah-sampah. Saya semprot, jadi debu berhamburan, korban teriak dengan berkata “woi debu” dan saya berhenti,” kata tersangka Hendra saat dihadirkan dalam pres rilis di Polres Lubuklinggau.

Menurut pelaku sebelum peristiwa itu, korban menghadangnya saat dia hendak ke WC. Ketika itu korban menabrak dirinya memakai dada dan juga menantang sembari berkata “melawan sekali kamu”.

“Terus saya bilang sabar, masalah sekecil itu mau dibesar-besarkan. Minta maaf kalau saya salah,” jelas pelaku kepada korban.

Kemudian sambung pelaku, ketika dia hendak pergi, korban langsung memukul kepala bagian belakang. Lalu ketika pelaku menoleh ke belakang, korban kembali memukul yang mengenai kening pelaku.

“Jadi dua kali di pukul,” bebernya.

Lantas pukulan tersebut menurut pelaku tidak dibalas. Bahkan pelaku mengaku berusaha untuk pergi meninggalkan lokasi dengan maksud untuk tidak meladeni korban.

“Terus dia (korban) menantang dengan berkata pulang nanti kalau melawan,” ungkapnya.

Tantangan tersebut tidak diladeni oleh pelaku. Lalu pelaku meninggalkan lokasi untuk mengambil tas dan jaket untuk pulang. Dan ketika pelaku hendak pulang, saksi Karmin bertanya dengan berkata “mau kemana”.

“Saya jawab mau pulang,” bebernya.

Selanjutnya, korban kembali menantang pelaku untuk duel dengan mengatakan “pulang nanti ya”. Lantas pelaku mendekati korban dengan mengatakan “cacam masalah sekecil ini kau sampai ninju kepala aku. Sakit nian kepala aku”.

Lalu keduanya dilerai dan pelaku mengatakan “saya tidak mau ribut, cuma mau ngobrol saja”. Namun korban kembali menantang pelaku dengan berkata “pulang nanti”.

“Nah disitulah saya khilaf hingga terjadi penusukan,” jelasnya.

Pelaku Hendra mengaku menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya. Ia juga mengaku tidak ada niat untuk membunuh.

“Saya atas nama Hendra Jaya, saya minta maaf kepada keluarga korban dari hati saya yang paling kecil, tidak ada niat untuk membunuh,” terangnya.

“Saya sangat menyesal, saya mohon maaf dan kepada PT Qiswa Jaya Abadi, seluruh jajaran yang bertugas dan teman-teman yang ada disana, saya minta maaf. Saya siap bertanggung jawab dengan perbuatan yang saya lakukan,” ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana, SH.S.IK.M.Si melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan, SH menjelaskan pelaku Hendra berhasil diamankan setelah menyerahkan diri dengan menjemputnya di daerah Selangit Selasa, (20/8/2024) sekitar pukul 10.30 WIB.

“Jadi dengan sukarela pihak keluarga dan tersangka menyerahkan untuk memohon perlindungan dan meminta proses lebih lanjut atas perbuatan yang dilakukan. Tersangka juga siap untuk bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya,” kata Kasat Reskrim.

Sedangkan untuk motif, menurutnya hanya ketersinggungan dan selisih paham. Sebab antara tersangka dan korban tidak saling mengenal.

“Pasal yang kita sangkakan 338 Junto 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun sampai 20 tahun penjara. Barang bukti yang diamankan 1 bilah pisau dan baju korban,” ujarnya.

Kronologi kejadian pada Minggu, (18/8/ 2024) sekitar pukul 13.30 WIB terjadi cekcok antara korban dengan pelaku di area Mesin Hot Press  Dryer Nomor 3 di area PT Qiswa Jaya Abadi.

“Pada saat Hendra ini bekerja sebagai karyawan sedang membersihkan pakai mesin pembersih debu dan itu membuat debu itu berhamburan ke gudang dan mengakibatkan korban tersinggung dan menegur pelaku,” jelasnya.

Selanjutnya pelaku lari untuk mengalah. Namun kembali lagi ketemu, korban sempat berkata “kita selesaikan pada saat kita pulang”. Hingga terjadi selisih paham lalu pemukulan dan tersangka membalas dengan menusuk pakai pisau.

“Untuk sajam yang dipakai pelaku, bawa ke tempat kerja karena pelaku sering pulang malam untuk menjaga diri atau keamanan diri,” pungkasnya. (**)

 

Komentar